BAB
I
PENDAHULUAN
Ground support
equipments sangat penting dalam dunia penerbangan, Ground support equipments biasa
ditemukan di suatu Bandar Udara , terkadang berada di jalur area pelayanan
terminal. Peralatan ini digunakan untuk melayani pesawat terbang sebelum
keberangkatan maupun setelah tiba di bandara, dinamakan ground support
equipment karena peralatan ground handling ini dapat mendukung operasi pesawat
ketika berada di darat. Adapun fungsi umum dari peralatan ini meliputi ground
power operations, aircraft mobility, loading operations (penumpang dan barang)
dan lain sebagainya. Mengingat jasa ground handling di dunia penerbangan sangat
diperlukan maka banyak perusahaan – perusahaan jasa ground handling didirikan,
entah itu untuk airline sendiri maupun untuk airline – airline lain yang
membutuhkannya. Dan atas latar belakang tersebut perusahaan ini didirikan.
Profil Perusahaan :
-
Nama Perusahaan : Gagah
Perkasa Ground Handling
-
Alamat Perusahaan : Bandara Halim
Perdana Kusuma
-
Bidang Usaha : Jasa
Ground Handling
Pendirian Gagah
Perkasa Ground Handling ini diharapkan mampu menciptakan sinergi kuat hingga tercapainya kinerja perusahaan yang sehat,
profesionalisme yang pada akhirnya mampu mengembangkan misi perusahaan untuk
menjadi perusahaan Ground Handling yang
terbaik.
BAB II
Visi, Misi, Tujuan
Visi Perusahaan
Dengan dukungan Ground
Staff, Ground Support Equipment, dan Operator yang andal, kami siap memberikan
layanan terbaik kepada setiap pelanggan dengan focus pada keselamatan, tepat
waktu, dan sesuai standard IATA.
Misi Perusahaan
Adapun yang menjadi
misi perusahaan ini adalah :
·
Memberikan pelayanan terbaik kepada
konsumen dengan mengutamakan keselamatan.
·
Mampu menjamin kepuasan konsumen kepada
perusahaan.
·
Menjadi perusahaan ground handling
terbaik yang bisa dipertanggung jawabkan.
·
Mampu memberikan kepercayaan konsumen
kepada perusahaan.
Tujuan
Tujuan dari perusahaan
Gagah Perkasa Ground Handling adalah :
1.
Flight Safety
2.
Melaksanakan kegiatan ground handling
untuk kebutuhan bandar udara dan airlines
3.
Dapat menjaga kelangsungan industri dan
dapat mengembangkannya.
BAB
III
Ruang
Lingkup Kegiatan
1. Bidang Usaha Perusahaan
Bidang usaha
utama Gagah Perkasa Ground Handling adalah Ground Handling, sebagai
pelaksana dan pendukung kegiatan penerbangan di kawasan bandara Halim Perdana
Kusuma sesuai dengan standar pelayanan Ground
Handling international. Gagah Perkasa Ground Handling menangani
kegiatan Ground Handling baik
untuk perusahaan penerbangan domestik maupun perusahaan internasional.
Bisnis
yang dijalankan oleh Gagah Perkasa Ground Handling meliputi :
a. Representation and accommodation
b. Load control
c.
Unit load device control
d. Passenger and baggage
e.
Cargo and mail
f.
Ramp handling
g. Aircraft servicing
h. Fuel and oil servicing
i.
Aircraft maintenance
j.
Flight operations and crew
administration
k.
Surface transport
l.
Catering services
m. Supervision and administration
n. Security
Jenis-jenis pelayanan yang diberikan
Gagah Perkasa Ground Handling antara lain :
Ø Gate and Services
Gate and services merupakan suatu pelayanan terhadap
penumpang yang meliputi pengecekan seat number dan flight number
pada boarding pass dan pengambilan immigration card pada saat boarding,
swepping bagasi, penjemputan penumpang dari pintu pesawat sampai ruang
tunggu kedatangan, memberikan pelayanan kepada penumpang yang membutuhkan whellchair.
Ø Aircraft Document
Aircraft document yaitu pengurusan dokumen yang
diperlukan selama melakukan perjalanan dengan menggunakan pesawat terbang
meliputi General Declaration (GENDEC), pengetikan daftar penumpang (Passenger
Manifest), mengambil Flight Bag yang datang, dan menyerahkan Flight
Bag yang berangkat. Selain itu membuat file untuk setiap Flight yang
berangkat dan mengurus perlengkapan yang diperlukan untuk penerbangan yang
berupa label bagasi, Boarding Pass, dan Immigration Card.
Ø Baggage Handling Unit
Baggage handling unit yaitu penanganan bagasi penumpang
mulai dari keberangkatan hingga bagasi tersebut tiba di negara tujuan
keberangkatan. Dalam hal ini, Baggage Handling Unit dibagi menjadi dua
sub unit kerja yaitu: Aircraft Baggage yang terdapat di terminal
keberangkatan penumpang yang mengurus semua bagasi penumpang yang akan dimuat
ke dalam pesawat, dan Lost and Found yang terdapat di terminal
kedatangan penumpang yang menangani bagasi penumpang yang hilang, rusak, atau
terlambat tiba di negara tujuan keberangkatan.
Ø Operation
Operation merupakan suatu unit yang mengatur
segala kegiatan yang berkenaan dengan keberangkatan dan kedatangan pesawat yang
terkait dalam hal pengontrolan masing-masing unit dan sub unit, menerima
informasi kedatangan pesawat, membuat loadsheet, dan juga bertugas sebagai
flight coordinator dan load control.
Ø Line Maintenance
Line maintenance merupakan suatu unit yang bertugas
mengadakan pengecekan terhadap pesawat yang mengalami kerusakan, memberikan
perawatan, memberikan Ground Power terhadap pesawat yang memerlukannya,
hingga sampai pada pengecekan bahan bakar pesawat.
Ø Ramp Handling
Ramp
handling merupakan suatu unit yang
memberikan pelayanan di apron (Apron
Service) yang meliputi pelayanan loading
dan unloading, cargo and mail
di pesawat berdasarkan load instruction,
mencatat Stock terhadap
pemeliharaan unit load device
(ULD) milik airlines, dan
memberikan pelayanan dalam penjemputan yang menggunakan bus.
FASILITAS
Di dalam segala hal yang terkait
dala suatu aktivitas sangatlah diperlukan suatu fasilitas yang mendukung
kegiatan tersebut, apalagi pada suatu perusahaan dimana fasilitas sangatlah
penting guna mendukung dan memperlancar segala aktivitas yang dilakukan ataupun
dikerjakan agar dapat berjalan dengan lancar, cepat, tepat, serta
efisien.Karena tanpa fasilitas, suatu kegiatan tidak dapat berjalan dengan
baik.
Gagah Perkasa Ground Handling
sebagai suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang Ground Handling,
menyediakan berbagai fasilitas pendukung yang menunjang segala kegiatan. Adapun
fasilitas yang disediakan, antara lain :
Fasilitas penunjang segala bentuk
kegiatan di lapangan yaitu antara lain:
1) High Lift
Loader (HLL) yaitu alat yang dipergunakan
pada wide body aircraft untuk
menaikkan dan menurunkan pallet dan container.
2) Baggage
Conveyor Belt Loader
(BCBL) yaitu alat yang dipergunakan pada narrow
body aircraft untuk menaikkan serta menerunkan bagasi, cargo, mail.
3) Baggage
Towing Tractor yaitu
mobil yang dipergunakan untuk menaikkan container,
dollies, pallet, dan baggage cart (gerobak).
4) Pax Step
Car yaitu mobil yang pada bagian
atasnya memuat tangga sebagai tempat naik dan turunnya penumpang dari dan ke
dalam cabin pesawat. Alat ini digunakan untuk pesawat yang mendapat tempat
parkir yang tidak dilengkapi dengan Aviobridge.
5) Push Back
Car yaitu mobil yang mempunyai kekuatan
untuk mendorong pesawat dari tempat parkir pesawat (apron) ke taxi way.
6) Towing
Bar yaitu alat penghubung push back car dengan pesawat pada saat mendorong dari
tempat parkir pesawat (apron) ke taxi
way.
7) Container yaitu tempat bagasi berbentuk kotak
yang di dalamnya ditempatkan bagasi,
cargo, dan benda-benda pos.
8) Pallet yaitu tempat barang-barang cargo yang berbentuk segi empat
panjang seperti lempengan logam.
9) Baggage
Car yaitu mobil yang digunakan untuk
mengangkut bagasi penumpang dari pesawat ke baggage claim area dan make
up ke pesawat.
10) Baggage
Cart yaitu alat yang menampung bagasi, cargo, dan benda-benda pos.
11) Lavatory
Truck yaitu mobil yang digunakan untuk
membersihkan atau menyedot lavatory
ke pesawat.
12) Water
Service Truck yaitu
mobil yang digunakan untuk menyediakan dan membawa air bersih ke pesawat.
13) Bus dan VIP coach yaitu kendaraan yang digunakan untuk mengangkut
penumpang dari pesawat menuju terminal kedatangan dan dari terminal
keberangkatan menuju ke pesawat.
14) Handly
Talky (HT) yaitu alat komunikasi jarak
dekat yang dipergunakan oleh staf area di bandara Halim di dalam penanganan
kedatangan maupun keberangkatan pesawat dan penumpang.
15) Mobil yaitu kendaraan yang digunakan
untuk mengangkut petugas ramp
handling, loading master, dan porter
dari bagian operasi ke tempat parkir pesawat.
16) Ground
Power Unit (GPU)
yaitu alat yang digunakan untuk membantu electrical
pesawat pada saat berada di apron
dalam menyediakan tenaga listrik untuk menghidupkan AC.
17) AC Car yaitu alat yang digunakan untuk menambahkan gas Freon pada AC pesawat.
18) Ground
Turbine Compressor (GTC)
yaitu alat yang digunakan untuk membantu starting
engine bila terjadi kerusakan pada saat starting engine pesawat.
BAB
IV
STRUKTUR
ORGANISASI, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
GENERAL MANAGER
|
Ass MANAGER TERMINAL TERMINAL
|
Ass MANAGER
APRON
|
OPERATION MANAGER
|
TEKNISI
|
Untuk
menggambarkan secara lebih detail mengenai fungsi, bidang, pekerjaan, serta
tingkatan-tingkatannya, maka suatu perusahaan memerlukan stuktur organisasi.
Demikian juga halnya dengan Gagah Perkasa Ground Handling, di dalam menjalankan
usahanya Gagah Perkasa juga memiliki struktur organisasi yang dijadikan sebagai
acuan untuk memberikan gambaran tentang tugas dan wewenang tiap-tiap
bagiannya. Gagah Perkasa menggunakan struktur organisasi garis, yaitu perintah
datang langsung dari pimpinan. Dengan menerapkan organisasi seperti ini, maka
tiap-tiap bagian pada Gagah Perkasa akan lebih mudah dan jelas dalam melihat
tugas dan wewenang, serta tanggung jawab masing-masing.
Dalam hal
ini dapat memungkinkan terjadinya komunikasi yang baik sehingga segala
pekerjaan dapat berjalan dengan lancar dan lebih mudah dalam koordinasi,
memberikan pengarahan, pengawasan dan masing-masing bagian hanya bertanggung
jawab pada atasannya. Berikut adalah struktur organisasi menyeluruh Gagah
Perkasa Ground Handling.
1. General Manager
General Manager merupakan jabatan
yang tertinggi dalam struktur organisasi Gagah Perkasa Ground Handling dan
memiliki tugas untuk mengkoordinasikan seluruh unit yang ada. Tugas dan fungsi general
manager adalah sebagai berikut:
a.
Melaksanakan kebijaksanaan umum dan
kebijakansanaan teknis perusahaan dalam hal pelayanan penumpang, bagasi, kargo
dan pos, pelayanan dan perawatan pesawat udara, fasilitas dan sarana, operasi, keamanan,
internal service, keuangan dan pelayanan konsumen.
b. Membuat dan melaksanakan program
kerja dalam hal pelayanan penumpang, bagasi, kargo dan pos, pelayanan dan
perawatan pesawat udara, fasilitas dan sarana, operasi, keamanan, internal
service, keuangan, pelayanan konsumen, serta melakukan pengawasan
pengendalian dan mengevaluasi pelaksanaannya.
c.
Menyelenggarakan pembinaan terhadap
seluruh unit.
d. Mengadakan koordinasi dengan badan,
organisasi, lembaga, atau instasi didalam maupun di luar lingkungan Gagah
Perkasa untuk menunjang pelaksanaan tugas.
e.
Melaksanakan fungsi pemasaran untuk
mempertahankan pelanggan yang sudah ada serta mendapatkan pelanggan baru.
f.
Melaksanakan penugasan lainnya yang
diberikan oleh pimpinan perusahaan.
g. Membuat laporan berkala kinerja
pelayanan cabang untuk setiap konsumen secara berkala sewaktu-waktu.
h. Membuat laporan kegiatan (management
report) secara berkala dan sewaktu-waktu kepada direksi.
2. Operation Manager
a.
Fungsi dan tugas dari manager
operasi adalah sebagai berikut :
1) Mengkoordinasikan, mengawasi,
mengendalikan serta melaksanakan kegiatan pelayanan darat (Ground Handling)
yang meliputi kegiatan terminal seperti pelayanan penumpang dan bagasi, kegiatan
apron, ramp handling, pelayanan pesawat serta flight operation.
2) Memastikan tercapainya kinerja yang
memenuhi keinginan pelanggan dalam pelayanan.
3) Mengadakan koordinasi dengan badan,
organisasi, lembaga atau instansi dalam maupun luar lingkungan Gagah Perkasa
untuk kelancaran pelaksanaan tugas.
4) Membuat dan melaksanakan program
kinerja dalam hal pelayanan penumpang, bagasi, pelayanan pesawat udara dan
operasi.
5) Melaksanakan penugasan lainnya yang
diberikan oleh General Manager.
6) Membuat laporan kegiatan secara
berkala dan sewaktu-waktu kepada pihak cabang.
b. Bidang operasi dalam pengelolaannya
dipimpin oleh Manager Operasi (Operation Manager) yang bekerja dalam
tiga shift yang bertanggung jawab kepada General Manager dan
terdiri dari :
1) Bagian terminal
2) Bagian apron
3) Bagian Teknik
3. Ass. Manager Terminal
a.
Fungsi dan tugasnya adalah sebagai
berikut :
1) Melakukan pengaturan dan pelaksanaan
pada saatnya, melaksanakan pengawasan dan menjamin kelancaran pelayanan
penumpang dan bagasi.
2) Melakukan koordinasi dan kerjasama
dengan unit terkait lainnya demi kelancaran pelaksanaan pelayanan Ground
Handling.
3) Melaksanakan kebijakan umum dan
kebijakan teknis cabang yang berkaitan dengan pelayanan penumpang dan bagasi.
4) Membuat dan melaksanakan program
kerja pada pelayanan penumpang dan bagasi serta melakukan pengawasan, pengendalian,
dan mengevaluasi pelaksanaannya.
5) Menyelenggarakan pembinaan terhadap
seluruh staf di lingkungan unit kerja pelayanan penumpang dan bagasi.
6) Melaksanakan penugasan lainnya yang
diberikan oleh Manager Operasi.
b. Bagian terminal di dalam
pengelolannya dipimpin oleh Asisten Manager Terminal yang bertanggung
jawab kepada Manager Operasi serta membawahi beberapa supervisor
(fungsional).
4. Ass. Manager Apron
a.
Fungsi dan tugasnya adalah sebagai
berikut :
1) Melakukan pengaturan pelaksanaan
opersional setiap saatnya, melaksanakan pengawasan dan menjamin kelancaran
pelayanan pesawat udara yang antara lain meliputi informasi data-data
penerbangan, aircraft, servicing, fuel, oil service, pelayanan ramp
handling dan pengaturan serta pengoperasian peralatan GSE dan ULD.
2) Melakukan koordinasi dan kerjasama
dengan unit yang terkait lainnya demi kelancaran pelaksanaan Ground Handling.
3) Melaksanakan kebijaksanaan umum dan
kebijaksanaan teknis cabang yang berkaitan dengan pelayanan pesawat udara,
pelayanan ramp, pengaturan serta pengoperasian peralatan GSE dan ULD.
4) Membuat dan melaksanakan program
kerja pada pelayanan pesawat udara, pelayanan ramp, pengaturan dan
pengoperasian peralatan GSE dan ULD serta mengawasi, mengendalikan, dan
mengevaluasi pelaksanaannya.
5) Menyelenggarakan pembinaan terhadap
seluruh staf di lingkungan unit kerja pesawat udara, pelayanan ramp,
pengaturan serta pengoperasian peralatan GSE dan ULD.
6) Melaksanakan penugasan lainnya yang
diberikan oleh Manager Operasi.
7) Membuat laporan kegiatan secara
berkala dan sewaktu-waktu kepada Manager Operasi.
b. Bagian apron di dalam pengelolannya
dipimpin oleh Assisten Manager Apron dan bertanggung jawab kepada Manager
Operasi serta membawahi beberapa Supervisor (Fungsional).
·
Teknisi
Teknisi
sangat penting di perusahaan Gagah Perkasa Ground Handling, teknisi bertugas
untuk memperbaiki peralatan – peralatan Ground Handling yang rusak sesuai
prosedur yang berlaku sesuai perintah dari Manager Operasi.
BAB V
KESIAPAN GSE
Kesiapan GSE di Bandara
Apabila
dalam melaksanakan gound handling dengan aman, dan tepat waktu, maka harus ada
persiapan- persiapan terlebih dahulu mulai dari keberangkatan penumpang,
kedatangan penumpang, persiapan pesawat sebelum berangkat dan persiapan pesawat
setelah landing.
Adapaun persiapan- persiapannya sebagai berikut :
Terminal area
-
Passenger Manifest (Passenger Name List).
-
Boarding Pass (bila secara manual).
-
Baggage Claim Tag.
-
Label/Tag lainnya, seperti security tag, priority tag,
fragile tag, group tag, name tag, checked baggage tag, dsb.
-
Excess baggage ticket.
-
Seat Allocation, terutama tentang pemesanan special
ticket.
-
Purser Information.
-
Form Passenger Baggage Weight Sheet (PWBS)
-
Form Passenger Transfer Message (PTM)
-
Pemerikasaan bagasi setelah dating
Apron area
Load Control
-
Mempersiapkan registrasi aircraft, crew, pantry, basic weight dan
basic index
-
Membuat ideal trim di system atau manual
-
Menerima data CPM dan LDM
-
Membuat loading instruction untuk unloading
-
Menerima data actual cargo dari warehouse
-
Membuat loading instruction untuk loading
-
Menerima fuel dari ramp handling
-
Menerima closing penumpang dari check-in 30 menit sebelum
keberangkatan
Ramp Dispachter
Memeriksa persiapan semua
perlengkapan kerja dan data-data sebagai berikut :
-
Radio komunikasi (HT dalam kondisi berfungsi
dengan baik atau tidak)
-
Transportasi ramp (harus dalam kondisi
berfungsi dengan baik)
-
Ramp
check list
-
No
penerbangan
-
Registrasi
pesawat
-
Posisi
parkir peswat
-
Type
pesawat
-
Jumlah
fuel
-
Jumlah
penerbangan dan PBS (VIP, CIP, STRC Case dan kursi roda)
-
Pemesanan
catering
-
Cargo
(kondisi dan atau pelaksanaan pengepakannya)
-
Crew
(jumlah crew aktif untuk masing-masing tipe pesawat)
-
Mengikuti
briefing sebelum menjalankan aktifitas Ramp Handling.
-
Memeriksa
dan mengkoordinasikan terhadap semua telex yang masuk yang berkaitan dengan
operasi penerbangan yang akan ditangani.
-
Berkoordinasi
dengan Departure Control mengenai estimasi waktu kedatangan maupun waktu
keberangkatan pesawat.
-
Memastikan
informasi jumlah awak pesawat yang aktif maupun tambahan.
-
Berkoordinasi
dengan unit-unit terkait untuk memastikan kesiapan proses handling yang akan
dilakukan.
Berkoordinasi
dengan :
-
Awak
Kokpit / Kabin
-
Petugas
Boarding Gate untuk meyakinkan bahwa semua penumpang telah siap dipintu
keberangkatan (boarding gate)
-
Petugas
penanganan kargo
-
Petugas
teknik di darat
-
Operator
GSE
-
Petugas
Catering
-
Load
Master
-
Load
Control
-
Petugas
Cabin Cleaning (cleaning service)
-
Petugas
Loading Unloading
Ramp Safety
Parkir dan Pergerakan Pesawat
-
Engine
starting
-
Komunikasi
/ isyarat tangan (hand signal)
-
Perlindungan terhadap semburan jet dan
kebisingan (noise)
A/C Loading & Unloading
-
Passenger
Loading
-
Cargo
Handling
Passenger Loading
-
Tangga
penumpang atau PBS (Passengger Boarding
Stair) ditempatkan dengan benar, sehingga tidak ada celah (gap) antara tangga dengan pesawat.
-
Setelah
diposisikan dengan benar, PBS (Passengger
Boarding Stair) di kunci agar tidak bergerak.
-
Kapasitas
beban maksimum tangga hendaknya tidak dilampaui, beban yang diterima tangga
harus diperhitungkan.
-
Hal-hal
yang menghambat gerakan penumpang dan pesawat ke gerbang dan sebaliknya,
seperti: pipa-pipa, kabel-kabel ground power,
oil, grease atau genangan air,
hendaknya dihindarkan atau dibersihkan.
-
Harus
diamati apakah ada gerakan pesawat lain yang akan bergerak melintas, sebelum
menurunkan atau menaikan penumpang.
-
Penumpang
tidak diizinkan berada di area ramp, mengingat bahaya semburan jet (jet blast) atau propeler wash.
-
Aktivitas
penumpang di area ramp ada dibawah pengawasan petugas.
-
Penumpang
tidak diperkenankan berada di area ramp / air side demi alasan keamanan dan
keselamatan.
-
Penumpang
atau pun petugas tidak diperkenankan merokok di area ramp.
Cargo Handling
-
Jangan
menumpuk kargo terlalu tinggi, hindari ketidakstabilan tumpukan kargo.
-
Hendaknya
semua kargo disusun / tata dengan benar (di dalam pesawat atau di atas gerobak
/ cart) untuk mencegah tumpukan kargo
tidak tumbang.
-
Gunakan
kain terpal, lading pengikat kargo, atau penutup sisi samping gerobak untuk
mencegah kargo jatuh ke jalan (selama baggage
cart bergerak).
-
Pengoperasian
semua unit mekanikal seperti: Cargoveyor
atau BCL (Baggage Conveyor Loader)
atau HLL (High Lift Loader),
forklift, harus sesuai dengan perintah yang telah ditetapkan. Jangan
mengoperasikan peralatan tersebut di atas melebihi kapasitas beban yang
diizinkan. Jika ragu tentang beban yang akan di handle tanyakan pada supervisor yang bertugas pada saat itu.
-
Jangan
sekali-kali mengangkat, mendorong atau menarik kargo lebih dari kemampuan
fisik. Jika beban besar dan atau berat mintalah bantuan untuk mengangkatnya.
-
Hindari
menggunakan perhiasan (contoh: cincin atau gelang), karena kemungkinan akan
menyebabkan tersangkut di kaitan (hook),
pada paku, pada gesper dan lain-lain, yang akan berakibat cidera pada jari
tangan atau siku.
-
Pada
penanganan kargo di ruang yang sempit hendaknya kargo didorong dari pada di
angkat. Karena mengangkat memungkinkan terjadinya cidera pada jari atau tangan.
A/C Servicing (Pelayanan Pesawat)
-
A/C
refueling
-
Water
Service
-
Lavatory
Service
Parkir dan Pengoperasian GSE
-
Diharuskan
ekstra hati-hati agar tidak terjadi hal-hal yang dapat mengakibatkan kerusakan
pada pesawat sewaktu berada di darat.
-
Pada
kondisi siaga untuk melayani kedatangan pesawat, semua peralatan yang
beroperasi di area ramp harus diletakkan / diposisikan dibelakang garis batas (restraint line) dalam kondisi parking
brake terpasang.
-
Mobil
tangga untuk penumpang (passenger step)
harus berada dalam keadaan "fully
retracted" sebelum pesawat datang.
-
Semua
peralatan termasuk passenger step
tidak diperkenankan bergerak maju ke pesawat sampai pesawat berada dalam
keadaan berhenti sempurna, parking brake
terpasang dan lampu anti collision
padam.
-
Pada
setiap wing tip dan depan engine hendaknya diberi pengaman /
pembatas berupa safety cone.
-
Semua
peralatan GSE harus memiliki perlengkapan parking
brake dan dapat berfungsi dengan sempurna.
-
Semua
peralatan harus dalam kondisi laik operasi (good
mechanical).
-
Kecepatan
GSE tidak boleh melebihi 5 km/jam sewaktu mendekati atau menjauhi pesawat.
-
Attachment Fittings / transfer
bridges dan semua
platform harus terpasang dengan
sempurna.
-
Lakukan
“Walkaround check” sebelum
mengoperasikan GSE.
-
Semua
kabel, selang-selang yang ada diperalatan harus tergulung pada tempatnya.
-
Peralatan-peralatan
yang memiliki kemampuan untuk naik/turun (elevating
devices) harus berada pada posisi turun penuh sewaktu berjalan, kecuali
pada saat posisi akhir mendekati pesawat.
-
Tidak
diperkenankan mengangkut bagasi dan atau kargo dengan menggunakan peralatan GSE
yang tidak dirancang untuk fungsi itu.
-
Kargo
harus dimuat dalam kereta barang dengan posisi rata (mendatar). Barang yang
lebih berat ditaruh di bawah dan di tengah untuk menjaga kestabilan. Semua
pintu, penahan dan penutup harus dalam kondisi tertutup sempurna untuk mencegah
kargo jatuh.
-
Meskipun
kereta (dolly) yang dioperasikan secara manual tergolong peralatan yang
sederhana akan tetapi perhatian ekstra harus tetap dilakukan untuk menghindari
kecelakaan.
-
Semua pengunci dan rel pemandu pada
kendaraan pengangkut pallet dan container harus diperiksa setiap saat sebelum
dipakai.
-
Karena adanya kecenderungan
“pengurangan sudut belok” pada sebuah rangkaian gerobak / dolly maka pengemudi
rangkaian dolly / gerobak tidak boleh terlalu cepat belok setelah menghindari
rintangan.
-
Peralatan
yang rusak harus ditampeli label / tag “0ut
of Service” dan segera dikirim ke unit repair
(workshop)
-
Dalam menempatkan peralatan harus
senantiasa memperhitungkan jarak aman dengan kendaraan, pesawat atau peralatan
GSE yang lain.
-
Harus ditempatkan seorang pemandu
-
Harus
ada seorang operator yang berjaga pada motorized
equipment yang mesinnya sedang hidup.
-
Sebelum
memasuki restraint area setiap
pengemudi motorized equipment harus
melakukan pengujian rem dengan cara 'mengerem' kendaraannya dan melakukannya
sekali lagi sebelum mencapai sisi pesawat.
PELAPORAN
RAMP INCIDENT/ACCIDENT
-
Memberikan panduan tata cara pelaporan
atas terjadinya kecelakaan di area ramp / apron yang mengakibatkan kerusakan
pada pesawat atau cidera pada petugas maupun penumpang.
Playtech Casino | New Casino in Las Vegas | Mapyro
BalasHapusView info for Playtech Casino in Las Vegas, Nevada. 경주 출장안마 Mapyro 보령 출장안마 is a Nevada 대구광역 출장안마 real money online 양주 출장마사지 casino. Use our 광주 출장샵 powerful real money welcome bonus to
click for more info wolf dildo,dildo,horse dildo,realistic dildo,male masturbator,sex toys,wholesale sex toys,dildos,sex toys site link
BalasHapus